Monday, 15 February 2016

Peranan Baitul Hikmah Pada Zaman 'Abbasiyyah


Image result for baitul hikmah
Nama Baitul Hikmah diambil dari kata ha-ka-ma yang ertinya bijaksana. Dari kata ini juga keluar isitlah Hakim (orang yang bijaksana). Hal ini bukan tanpa alasan, menurut Prof. Dr. Nazeer Ahmed, ini disebabkan dalam Islam, seorang ilmuan bukan hanya orang yang melihat alam dari luar, tetapi dia adalah orang bijak (man of wisdom) yang melihat alam dari dalam dan menyatukan antara ilmu pengetahuan yang dia dapat ke dalam pokok-pokok dasar segala sesuatu.



Asal Usul Baitul Hikmah
·         Baitul Hikmah didirikan oleh Khalifah Harun Ar Rashid pada tahun 813 M dan terletak di jantung kota Bahgdad.
·         Walaupun pada awalnya hanya sebuah perpustakaan, tetapi Baitul Hikmah bukanlah perpustakaan seperti yang kita kenal saat ini. Baitul Hikmah bahkan lebih menyerupai universiti..
·          Di sini adalah tempat pertemuan para intelektual, pusat kajian dan diskusi, pusat penterjemahan, pusat penelitian, dan tempat penerbitan buku.

Perkembangan Baitul Hikmah
 Baitul Hikmah menjadi pusat pertemuan ilmu-ilmu pengetahuan dari Barat (Yunani) dan dari Timur (India, Persia dan China) yang selanjutnya dikembangkan oleh para cendekiawan Islam menjadi berbagai ilmu pengetahuan, seperti matematik, falsafah, astronomi, kedoktoran, fisik dan juga metafisika.

·         Di tempat ini, buku-buku dari Barat dan Timur dikaji, dibincangkan, dikritik, diterjemakan dan dan kemudian ditulis semula..

·         Dari India misalnya, berhasil diterjemahkan buku-buku Kalilah dan Dimnah maupun berbagai cerita Fabel yang bersifat anonim. Berbagai dalil dan dasar matematik juga diperoleh dari terjemahan yang berasal dari India. Selain itu juga diterjemahkan buku-buku filsafat dari Yunani, terutama falsafah etika dan logik akal. Sedangkan karya-karya satra diambil dari Persia.

Image result for baitul hikmahIbnu Khaldun Sejarawan Besar
·         Ibnu Khaldun sebagian ulama yang belajar di Baitul Hikmah. Mereka lah yang berpengaruh besar terhadap perkembagan ilmu pengetahuan selanjutnya, bukan hanya untuk Islam tapi juga barat dan eropah.       

Kemajuan Setelah Meninggalnya Harun Ar-Rasyid
·         Setelah meninggalnya Harun Ar-Rashid, pemeliharan Baitul Hikmah kemudian dilanjutkan oleh penerusnya, Al-Ma’mun.
·          Di masa Al-Makmun, Baitul Hikmah terus mengalami kemajuan.
·         Al-Makmun mengundang para ilmuwan di seluruh dunia Islam untuk berbagi idea, informasi, dan pengetahuan di perpustakaan ini. Ketertarikannya terhadap filsafat juga mendorongnya melakukan terjemah besar-besaran terhadap karya-karya dari Yunani.

Kemerosotan Baitul Hikmah
·         mengalami kemerosotan di masa Al-Mutawakkil,
·         dan kemudian musnah pada masa Al-Musta’shim akibat serangan tentara Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan, cucu Genghis Khan, pada tahun 1258.

Namun Baitul Hikmah hancur diratakan dengan tanah, dan buku-bukunya dibuang sungai. Konon, warna air Sungai Tigris yang melalui Bagdad, berubah menjadi merah dan hitam selama seminggu. Merah dari darah para ilmuwan dan filsuf yang terbunuh, sedangkan hitam dari tinta buku-buku berharga koleksi Baitul Hikmah yang luntur setelah dibuang ke sungai itu.